Seorang pria
tiba-tiba sadar bahwa dia sedang berbaring terlentang.
Langit biru
yang bergerak terlihat di depan matanya, tampak seolah-olah dapat dicapai
dengan hanya mengulurkan tangannya.
Cuaca yang
sangat indah.
Aku
bertanya-tanya apakah aku dapat menjangkaunya?
Sambil
memikirkan hal itu, pria itu secara tak sengaja mencoba menjangkaunya, tetapi
..... gagal.
Entah
kenapa, lengannya tidak dapat bergerak.
Dia bertanya
pada dirinya, mengapa hal semacam ini—...
[—Hebat, manusia.] (???)
Ketika dia melihat ke arah sumber suara yang dia dengar, ada
semacam sesuatu yang besar di sana.
Tidak, dengan situasi ini, dia tidak dapat memikirkan sesuatu yang
lain selain sesuatu yang besar.
Dan lelaki itu akhirnya ingat ketika melihatnya.
Dia bertanya-tanya apa yang telah dia lakukan.... dan mengapa
menjadi seperti ini.
[Hmmm... sepertinya ini kemenanganku.] (Pria)
[... Aku rasa begitu. Kau bahkan belum kehilangan salah satu
anggota tubuhmu, tetapi lihat penampilanku. Tidak diragukan lagi, ini
kemenanganmu.] (???)
Suara itu tidak terdengar dari sesuatu yang besar.
Dia berpaling melihat kearahnya, dan dibandingkan dengan yang
tadi, sesuatu itu lebih kecil dari yang tadi.
Jadi yang besar
tadi adalah tubuhnya, sedangkan yang kecil itu kepalanya.
Akan tetapi
pemikiran ini berakhir pahit, karena sesuatu yang kecil itu lebih besar dari
pria tersebut.
Ketika dia
memikirkannya, pria itu mendesah.
[Yah.... ,
jujur saja, Aku tidak merasa Aku benar-benar telah menang. Dan kau belum mati.
Mengapa kita membicarakan hal semacam itu.](Pria)
[Hmmm.... itu
karena Aku naga, Selain itu Aku adalah yang tertinggi di antara mereka. Karena
itu, Aku tidak akan mudah mati. Dan juga Aku tidak berbicara melalui mulut ku,
malah Aku tidak membutuhkan hal semacam itu.] (Naga)
Yup, dia memang
naga.
Dengan
Intimidasi semacam itu, penipu manapun tidak dapat melakukannya.
Dia adalah
salah satu makhluk yang memiliiki beberapa misteri.
Ketika melihat
ke langit, Pria itu terpesona. Dia diselimuti rasa takut lagi.
Itu adalah rasa
keputusasaan dan kesensaraan yang paling kuat.
Tidak mungkin,
Dia tidak mati meski lehernya telah terputus. Akhirnya Dia mengerti.
[Ya ampun.....
Kau memang makhluk yang merepotkan. Itu tidak masuk akal kau tahu. Jika leher
mu terpotong, mati saja lah.](Pria)
[Apa maksudmu,
bagaimana mungkin Aku bisa dibunuh oleh manusia? Dari pada Aku, Kau lah yang
bodoh. Biasanya, pedang semacam itu tidak mungkin dapat melukai ku, apalagi
membunuhku.] (Naga)
[Yah, karena
itu Aku menantangmu. Untuk mengatahui apakah pedangku berada pada tingkat yang
kuharapkan.](Pria)
Ya, meskipun
Naga adalah makhluk pembawa malapetaka kepada manusia, pria itu tidak
menantangnya karena alasan yang lain.
Dia adalah
makhluk terburuk di antara yang terburuk.
Naga diantara
para naga.
Dia disebut
sebagai Raja Naga oleh manusia dan alasan dia pergi hanya untuk melawannya. Dia
ingin menguji kekuatannya.
Menguji
Kemampuan tubuhnya dan juga ilmu pedangnya.
Dia disebut
sebagai yang Terkuat di Dunia,
Tetapi apakah begitu?, jadi Dia melakukan tes untuk membuktikannya.
Apakah Dia
memang berasa di puncak illmu pedang?
Untuk menjawab pertanyaan
itu, Dia mencoba bertarung melawan Raja naga.
[Dan hasilnya
sudah keluar. Pedangmu bahkan mencapai tingkatku. Dengan tubuh semacam itu, Kau
telah berlatih dengan baik.](Naga)
[...Apa benar
begitu? Apakah Aku berada di puncak ilmu pedang?](Pria)
[Hmm... Aku
yakin begitu. Tidak diragukan lagi Kau telah berada di puncak. Itu sebabnya
Kamu bisa membunuhku.](Naga)
Dia merasa
semua semua kerja kerasnya terbayar dari kata-kata itu.
Dia menghabiskan
kehidupannya tidak lain selain hal itu.
Berpikir
tentang pedang, Dia menghabiskan waktunya untuk meningkatkan kemampuannya.
Tidak ada
penyesalan.
Tidak ada
alasan.
Dia telah
melakukan semua hal yang Dia inginkan dan telah mencapai semuanya.
Tidak ada lagi penyesalan
saat mencobanya.
[Dan karena
itu, Izinkan Aku mengatakannya sekali lagi. Kau luar biasa.](Naga)
[... Jujur saja,
Aku tidak terlalu peduli membunuhmu.](Pria)
[Hmmm.... Kau
membunuhku untuk membuktikannya kan? Sekali lagi, Kau telah berhasil
mencapainya... dan dengan hanya itu, Aku juga puas.](Naga)
Saat Dia
mengatakan itu, Naga itu tiba-tiba memujinya.
Naga memang
dipenuhi misteri, Jika disebut sebagai Dewa, banyak yang sepakat tentang hal
itu.
Dikatakan
diantara mereka.
[Meski Kau
puas, hal itu tidak ada hubungannya dengan harga diriku. Jadi, izinkan Aku
mengajukan pertanyaan. Apa Kau memiliki keinginan?](Naga)
[....Aku tidak
mengerti kenapa kau menanyakan hal semacam itu. Kau meminta pada musuh yang
sudah membunuhmu, memangnya Kau masokis? Tapi,
jika Kau menanyakan hal semacam itu, apakah Kau hanya bertanya, atau Kau
memiliki makna yang tersembunyi.](Pria)
[Katakan saja,
jika tidak harga diriku akan terpengaruh. Meski dengan penampilan seperti ini,
Aku masih disebut Dewa. Kau mungkin puas, tapi Aku tidak akan puas jika aku
tidak melakukan apapun.](Naga)
[...Bahkan jika kau
berkata seperti itu. Aku tidak memiliki keinginan apapun selain mencapai puncak
ilmu pedang ... dan bahkan jika ada, tidak ada gunanya. Aku akan segera
mati.](Pria)
Itu masa depan
yang pasti.
Dengan kata
lain, Dia tidak dapat menggerakan lengannya.
Lebih tepatnya,
Seluruh tubuhnya yang tidak dapat bergerak.
Wajar saja
karena hidupnya akan habis. Tetapi meski begitu, pria itu tidak menyesalinya.
[Jika kau
ingin, Kau dapat dihidupkan kembali di dalam tubuh itu, Kau tahu? Yah, kau
mungkin tidak menginginkan hal semacam itu.](Naga)
[Ooohh, Jadi
hal semacam itu mungkin. Hal yang Aku inginkan berada di luar harapan-](Pria)
Pada saat itu,
ada satu hal yang terlintas di pikirannya.
Meski Dia tidak
pernah merasakannya, Pria itu memikirkan satu hal, dan Hanya itu.
Terlebih lagi,
lelaki itu tidak memiliki keluarga, dan Dia tidak punya teman atau kekasih.
Itulah mengapa
dia sangat menginginkannya....... begitu Dia mengingatnya, Dia cemburu, dan Merindukannya.
-Sihir.
Walaupun Dia
tidak dapat menggunakannya, tetapi Dia ingin memilikinya.
Untuk pria itu,
hal itu satu-satunya penyesalannya.
Namun, Dia
tidak mengatakannya karena tidak ada artinya.
Meskipun Dia
menginginkannya, Pria itu tetap memilih jalan Pedang.
Bahkan jika Dia
memiliki hidup yang panjang, tidak mungkin untuk menemukan jalan itu.
Yah, Satu-satunya
jalan mungkin dilahirkan kembali, tapi ..... bahkan jika Dia mengatakannya, itu
tetap tidak mungkin.
Sehingga Dia
tidak membutuhkan apa-apa.
Hanya dengan
rasa puas, dan diam-diam membiarkan kehidupannya berakhir disini.
Dia mencoba
menjawab, tetapi Dia menyadari bahwa dia tidak dapat melakukannya.
Tubuh Pria itu
memang telah melampaui batas.
Tidak aneh jika
cahaya kehidupannya berakhir kapan saja... dan jika tiba waktunya, terjadilah.
Tetapi naga itu
pun dapat mengerti , hanya dengan melihat ekspresi wajah memuaskan pria itu.
Dia berpikir jika-...
[Hmm... ,
apakah itu permintaanmu?. Baiklah, karena Aku adalah dewa, Aku pasti akan mewujudkannya.](Naga)
Dia merasa
bahwa Dia beritahu sesuatu disaat-saat terakhirnya. Tapi Ia telah mencapai
batasnya.
Dan seperti itu
berakhirlah hidup Orang yang dijuluki sebagai yang Terkuat di Dunia.
[Daftar Isi] - [Selanjutnya]