Baca Novel Ex Strongest Swordsman Longs For Magic In Different World Bahasa Indonesia Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi - HOLY MAIDEN -->

Halaman

    Social Items


Baca Novel Ex Strongest Swordsman Longs For Magic In Different World Bahasa Indonesia Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi - Halo, maaf updatenya kelamaan, akhir-akhir ini admin sibuk jadi Admin bagi tugas dengan admin Kaori untuk translate sebagian dari chapter kali ini. Maaf jika translatenya jelek.


Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi
Translate : Holymaiden
Editor : Holymaiden
Camilla Hennefelt menghela nafas saat melihat bocah yang tersenyum seperti bersenang-senang.
Dia merasa kalau Dia telah membuat janji tanpa memikirkannya.
Dia tak yakin apakah Dia bisa memberikan pelajaran dengan baik tentang sihir.
Saat Dia memikirkan itu, Dia sangat menyesal. Meskipun Sahabatnya, Sofia bertanya padanya, Dia merasa tidak buruk menjadi guru pribadi.
Dan ada alasan lain.
[Yah, Aku akan memikirkannya dengan benar, jadi tetaplah di tempat tidur. Jangan memiikirkan hal-hal yang tidak perlu, Ya](Camilla)
[Hmm … Itulah yang Ku rencanakan sejak awal, Dan juga bahkan tanpa kau bilang begitu, dengan tubuh seperti ini, Aku tidak dapat melakukan apa-apa.](Soma)
[Kalau dipikir-pikir … tidak mungkin orang biasa akan mengalami nyeri otot separah itu.](Camilla)
[Hmm … Kau benar juga](Soma)
Saat mengingatnya, Camilla menghela nafas lagi pada Soma, dan terlihat seperti ada yang ingin Dia katakan.
Selain itu Camilla juga menghela nafas memiliki maksud lain.
-Begini cerita awalnya.
Saat Itu, Soma berkata pada Camilla kalau Dia mengalami nyeri otot yang parah, tetapi … biasanya, nyeri otot tidak akan tiba-tiba saja terjadi pada tubuh seseorang.
Khususnya bagi mereka yang memiliiki bakat keterampilan seni bela diri, mereka jarang menderita nyeri otot separah itu.
Tidak, lebih tepatnya sejak awal Tidak mungkin bagi mereka menderita nyeri otot.
Itu karena biasanya orang bertindak tergantung kepada keterampilan mereka masing-masing, jadi mustahil terlalu sering mangalami nyeri otot.
Dengan kata lain, Tubuh diperkuat oleh tingkat keterampilan masing-masing.
Tapi, mungkin Camilla tidak akan pernah berpikir bahwa Soma akan bias melampaui batas keterampilan itu.
Sebagai contoh, seperti halnya mengayunkan sebuah besi yang lebih berat dari tubuhnya.
Melakukan hal seperti ini pasti akan menyebabkan nyeri otot, tapi … Soma mungkin tidak akan melakukan hal semacam itu.
Itu sebabnya tidak mungkin untuk mengalami nyeri otot separah itu.
Dan juga, berbicara tentang keterampilan.
Sejujurnya, tidak banyak orang yang mempelajari keterampilan Seni bela diri.
Alasannya mudah, mereka tidak mempelajarinya karena hal itu tidak diperlukan.
Mengingat kemungkinan diserang oleh monster atau para bandit, bukankah lebih baik jika menyewa para penjaga.
 Karena alasan itu, kecuali seseorang yang ingin menjadi prajurit atau semacamnya, biasanya orang-orang tidak akan mempelajari seni bela diri.
Jika mereka memiliki waktu untuk itu, akan lebih baik jika mereka mempelajari pengatahuan tentang pekerjaan yang mereka inginkan.
Dan juga mereka tidak ingin menderita nyeri otot.
Misalnya, jika mereka diserang oleh monster atau semacamnya, mereka pasti akan mengalami nyeri otot setelah mereka melarikan diri sekuat tenaga.
Pada dasarnya, Di kerajaan ini tidak ada monster atau bandit yang melewati wilayah mereka sendiri, tapi mungkin di Negara lain berbeda.
Ada orang yang pergi ke Negara lain untuk bisnis, sementara lainnya juga memiliki beberapa hal yang harus mereka lakukan.
Sepertinya ada beberapa orang yang melatih tubuh mereka karena hobi, tapi … mereka juga pasti akan mengalami nyeri otot.
Sedangkan Camilla, Dia tahu bahwa Soma pasti mempelajari Keterampilan karena Dia mengami nyeri otot separah itu.
Mari kembali ke Subjek utama.
Biasa orang tidak akan mengalami nyeri otot, tapi bukan berarti mustahil.
 Namun, ada batasnya.
Camilla tidak pernah mendengar tentang nyeri otot separah itu sepanjang hidupnya.
[Ngomong-ngomong, Apa yang Kau lakukan sampai Kau mengalami nyeri otot? Aku rasa Kau tidak mengalaminya kecuali Kau melakukan Hal-hal diluar akal sehat.](Camilla)
[Uhmm … tidak, Aku tidak melakukan hal-hal yang serius. Aku hanya melakukan sesuatu yang Ku rasa harus Aku lakukan.](Soma)
[Aku ingin tahu, apa yang telah Kau lakukan …?](Camilla)
Sebenarnya itu benar.
Tapi Camilla terus menatapnya agar Dia mengatakan sebenarnya.
Dan juga Dia pasti tidak akan mengajariya Jika Soma mengatakan sebenarnya.
[Apa yang sebenarnya Kau lakukan](Camilla)
[Itu rahasia](Soma)
Camilla sudah menduga bahwa Soma akan menjawab seperti itu.
Soma pasti mencoba menyembunyikan sesuatu.
[Meski Aku guru pribadimu](Camilla)
[Itu karena Kau, kurang lebih, seorang guru pribadi. Aku tidak memiliki hobi berbicara tentang kegagalanku.](Soma)
[Hmm ..](Camilla)
Mungkin Dia mengatakan sejujurnya.
Tapi, inilah yang membuat Camilla tidak bias berhenti memikirkannya.
Dia bertanya-tanya apa terjadi pada Bocah itu jika saja Dia tidak melakukan Penilaian Keterampilan padanya.
Tapi, Bahkan jika Camilla tidak melakukannya, orang lain pasti akan melakukannya.
Dia tidak bermaksud berpikir seperti ini … misalnya, Dia berpikir, bagaimana jika saja Soma tidak berasal dari Keluarga ini, tapi Dia terlahir di desa miskin?
Dia berpikir seperti itu karena, tidak semua orang bisa menerima Penilaian Keterampilan. Sehingga Soma pasti tidak menerima Penilaian Keterampilan.
Alasannya sederhana, Penilaian Keterampilan akan menghabiskan banyak uang.
Meski harganya tidak terlalu mahal, tetapi itu tidaklah mudah.
Walaupun mempunyai uang, tetapi itu juga tergantung pada orangnya.
Karena Beberapa orang berpikir bahwa mereka tidak akan bisa mendapatkan keterampilan yang bagus, sehingga orang-orang itu takut untuk melakukan penilaian keterampilan.
Meski Camilla berpikir itu tidak apa-apa, karena mereka tidak akan berada di jalan yang salah,tapi untuk orang-orang selain Camilla, mereka hanyalah orang yang tidak berguna.
Mereka yang berada di desa biasanya tidak akan mendapatkan penilaian keterampilan.
Jadi mungkin saja Soma bias menunjukkan bakatnya, jika Dia lahir ditempat seperti itu.
Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan, tidak akan memiliki musuh yang memiliki keterampilan.
Begitu cara kerja dunia ini.
Orang yang miliki keterampilan berpikir akan sia-sia saja melawan mereka, karena mereka tidak memiliki keterampilan.
Sebenarnya ada beberapa kasus, orang yang tidak memiliki keterampilan menang, walaupun sedikit, itu bisa dijadikan sebagai contoh.
Tapi, Sejak awal, tidak ada orang yang ingin mengakui kerja keras mereka.
Dengan menghabiskan seluruh hidup mereka, berlatih sampai mencapai batas tubuhnya mungkin mereka hanya bisa mencapai tingkat yang sama atau lebih rendah dari mereka yang memiliki keterampilan, tetapi itu sendiri tidak ada gunanya.
Paling tidak, seseorang bisa mencapai tingkat rendah.
Itu batasan terbawah seseorang bisa menjadi prajurit.
Tetapi mereka pasti sudah menjadi tua saat itu dan seseorang yang lebih muda dari mereka pasti memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Jika Soma ingin melakukan hal itu, Camilla pasti akan mencoba menghentikannya tak peduli apa.
Bahkan jika Dia tidak dapat mempelajari keterampilan apapun.
Itu yang dipikirkan Camilla saat ini.
Bahkan  jika Dia berlatih sampai mencapai batasnya, itu hanya akan membuatnya menderita nyeri otot yang sangat menyakitkan di seluruh tubuhnya.
Mungkin Camilla harus memberitahu Soma bahwa hal itu mustahil dilakukan.
Tapi, Dia berpikir Tak peduli seberapa banyak yang Dia lakukan, Dia pasti akan berhenti.
Jadi, apa yang Soma telah lakukan?
Jika Dia tidak menghentikannya, Dia bertanya-nya seberapa jauh Soma akan maju.
Tingkat rendah, tingkat menengah …  atau mungkin …?
…..
Sebenarnya Soma tidak perlu menderita nyeri otot.
Karena bisa disembuhkan dengan sihir, jika perlu.
Tapi apa yang sedang terjadi pada tubuh Soma sangatlah serius.
Bukan hanya anak-anak, itu bahkan mustahil untuk orang dewasa.
Karena dokter yang bilang begitu, itu pasti benar.
Bagaimana Soma bisa menahannya.
Sebenarnya Camilla tidak mengenal Soma.
Meski Camilla juga tinggal di rumah ini, meski ada kesempatan bertemu, Dia tak pernah berbicara padanya.
Tapi, sejak Camilla mendengar tentang kejeniusan Soma dari Sofia, Dia tahu tentang Soma.
Sejujurnya, Camilla tidak terlalu percaya.
Mungkin Dia hanya disukai oleh orang tuanya, sehingga mereka membesar-besarkan tentangnya.
Pendapat Camilla, Soma hanyalah anak lelaki yang suka berbicara hal yang aneh.
Itu kesan yang dimiliki Camilla setelah melihat nya secara pribadi.
Dia berpikir, Soma terlalu menyedihkan.
Camilla adalah Guru pribadinya.
Selain itu Dia dipekerjakan oleh Keluarga Neumont.
Jika Soma ingin melakukan sesuatu, Dia memiliki hak untuk menentangnya.
Yah, mengingat kemungkinan terburuk yang akan terjadi, Dia seharusnya menghentikannya, tapi—
[… Aku rasa, Aku ingin melihatnya sampai akhir](Camilla)

Camilla merasa mungkin Dia akan menyesalinya. Oleh karena itu, Dia hanya bisa menghela nafas.
[Sebelumnya] - [Daftar Isi] - [Selanjutnya]

Baca Novel Ex Strongest Swordsman Longs For Magic In Different World Bahasa Indonesia Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi


Baca Novel Ex Strongest Swordsman Longs For Magic In Different World Bahasa Indonesia Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi - Halo, maaf updatenya kelamaan, akhir-akhir ini admin sibuk jadi Admin bagi tugas dengan admin Kaori untuk translate sebagian dari chapter kali ini. Maaf jika translatenya jelek.


Chapter 6 : Penyesalan Dari Guru Pribadi
Translate : Holymaiden
Editor : Holymaiden
Camilla Hennefelt menghela nafas saat melihat bocah yang tersenyum seperti bersenang-senang.
Dia merasa kalau Dia telah membuat janji tanpa memikirkannya.
Dia tak yakin apakah Dia bisa memberikan pelajaran dengan baik tentang sihir.
Saat Dia memikirkan itu, Dia sangat menyesal. Meskipun Sahabatnya, Sofia bertanya padanya, Dia merasa tidak buruk menjadi guru pribadi.
Dan ada alasan lain.
[Yah, Aku akan memikirkannya dengan benar, jadi tetaplah di tempat tidur. Jangan memiikirkan hal-hal yang tidak perlu, Ya](Camilla)
[Hmm … Itulah yang Ku rencanakan sejak awal, Dan juga bahkan tanpa kau bilang begitu, dengan tubuh seperti ini, Aku tidak dapat melakukan apa-apa.](Soma)
[Kalau dipikir-pikir … tidak mungkin orang biasa akan mengalami nyeri otot separah itu.](Camilla)
[Hmm … Kau benar juga](Soma)
Saat mengingatnya, Camilla menghela nafas lagi pada Soma, dan terlihat seperti ada yang ingin Dia katakan.
Selain itu Camilla juga menghela nafas memiliki maksud lain.
-Begini cerita awalnya.
Saat Itu, Soma berkata pada Camilla kalau Dia mengalami nyeri otot yang parah, tetapi … biasanya, nyeri otot tidak akan tiba-tiba saja terjadi pada tubuh seseorang.
Khususnya bagi mereka yang memiliiki bakat keterampilan seni bela diri, mereka jarang menderita nyeri otot separah itu.
Tidak, lebih tepatnya sejak awal Tidak mungkin bagi mereka menderita nyeri otot.
Itu karena biasanya orang bertindak tergantung kepada keterampilan mereka masing-masing, jadi mustahil terlalu sering mangalami nyeri otot.
Dengan kata lain, Tubuh diperkuat oleh tingkat keterampilan masing-masing.
Tapi, mungkin Camilla tidak akan pernah berpikir bahwa Soma akan bias melampaui batas keterampilan itu.
Sebagai contoh, seperti halnya mengayunkan sebuah besi yang lebih berat dari tubuhnya.
Melakukan hal seperti ini pasti akan menyebabkan nyeri otot, tapi … Soma mungkin tidak akan melakukan hal semacam itu.
Itu sebabnya tidak mungkin untuk mengalami nyeri otot separah itu.
Dan juga, berbicara tentang keterampilan.
Sejujurnya, tidak banyak orang yang mempelajari keterampilan Seni bela diri.
Alasannya mudah, mereka tidak mempelajarinya karena hal itu tidak diperlukan.
Mengingat kemungkinan diserang oleh monster atau para bandit, bukankah lebih baik jika menyewa para penjaga.
 Karena alasan itu, kecuali seseorang yang ingin menjadi prajurit atau semacamnya, biasanya orang-orang tidak akan mempelajari seni bela diri.
Jika mereka memiliki waktu untuk itu, akan lebih baik jika mereka mempelajari pengatahuan tentang pekerjaan yang mereka inginkan.
Dan juga mereka tidak ingin menderita nyeri otot.
Misalnya, jika mereka diserang oleh monster atau semacamnya, mereka pasti akan mengalami nyeri otot setelah mereka melarikan diri sekuat tenaga.
Pada dasarnya, Di kerajaan ini tidak ada monster atau bandit yang melewati wilayah mereka sendiri, tapi mungkin di Negara lain berbeda.
Ada orang yang pergi ke Negara lain untuk bisnis, sementara lainnya juga memiliki beberapa hal yang harus mereka lakukan.
Sepertinya ada beberapa orang yang melatih tubuh mereka karena hobi, tapi … mereka juga pasti akan mengalami nyeri otot.
Sedangkan Camilla, Dia tahu bahwa Soma pasti mempelajari Keterampilan karena Dia mengami nyeri otot separah itu.
Mari kembali ke Subjek utama.
Biasa orang tidak akan mengalami nyeri otot, tapi bukan berarti mustahil.
 Namun, ada batasnya.
Camilla tidak pernah mendengar tentang nyeri otot separah itu sepanjang hidupnya.
[Ngomong-ngomong, Apa yang Kau lakukan sampai Kau mengalami nyeri otot? Aku rasa Kau tidak mengalaminya kecuali Kau melakukan Hal-hal diluar akal sehat.](Camilla)
[Uhmm … tidak, Aku tidak melakukan hal-hal yang serius. Aku hanya melakukan sesuatu yang Ku rasa harus Aku lakukan.](Soma)
[Aku ingin tahu, apa yang telah Kau lakukan …?](Camilla)
Sebenarnya itu benar.
Tapi Camilla terus menatapnya agar Dia mengatakan sebenarnya.
Dan juga Dia pasti tidak akan mengajariya Jika Soma mengatakan sebenarnya.
[Apa yang sebenarnya Kau lakukan](Camilla)
[Itu rahasia](Soma)
Camilla sudah menduga bahwa Soma akan menjawab seperti itu.
Soma pasti mencoba menyembunyikan sesuatu.
[Meski Aku guru pribadimu](Camilla)
[Itu karena Kau, kurang lebih, seorang guru pribadi. Aku tidak memiliki hobi berbicara tentang kegagalanku.](Soma)
[Hmm ..](Camilla)
Mungkin Dia mengatakan sejujurnya.
Tapi, inilah yang membuat Camilla tidak bias berhenti memikirkannya.
Dia bertanya-tanya apa terjadi pada Bocah itu jika saja Dia tidak melakukan Penilaian Keterampilan padanya.
Tapi, Bahkan jika Camilla tidak melakukannya, orang lain pasti akan melakukannya.
Dia tidak bermaksud berpikir seperti ini … misalnya, Dia berpikir, bagaimana jika saja Soma tidak berasal dari Keluarga ini, tapi Dia terlahir di desa miskin?
Dia berpikir seperti itu karena, tidak semua orang bisa menerima Penilaian Keterampilan. Sehingga Soma pasti tidak menerima Penilaian Keterampilan.
Alasannya sederhana, Penilaian Keterampilan akan menghabiskan banyak uang.
Meski harganya tidak terlalu mahal, tetapi itu tidaklah mudah.
Walaupun mempunyai uang, tetapi itu juga tergantung pada orangnya.
Karena Beberapa orang berpikir bahwa mereka tidak akan bisa mendapatkan keterampilan yang bagus, sehingga orang-orang itu takut untuk melakukan penilaian keterampilan.
Meski Camilla berpikir itu tidak apa-apa, karena mereka tidak akan berada di jalan yang salah,tapi untuk orang-orang selain Camilla, mereka hanyalah orang yang tidak berguna.
Mereka yang berada di desa biasanya tidak akan mendapatkan penilaian keterampilan.
Jadi mungkin saja Soma bias menunjukkan bakatnya, jika Dia lahir ditempat seperti itu.
Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan, tidak akan memiliki musuh yang memiliki keterampilan.
Begitu cara kerja dunia ini.
Orang yang miliki keterampilan berpikir akan sia-sia saja melawan mereka, karena mereka tidak memiliki keterampilan.
Sebenarnya ada beberapa kasus, orang yang tidak memiliki keterampilan menang, walaupun sedikit, itu bisa dijadikan sebagai contoh.
Tapi, Sejak awal, tidak ada orang yang ingin mengakui kerja keras mereka.
Dengan menghabiskan seluruh hidup mereka, berlatih sampai mencapai batas tubuhnya mungkin mereka hanya bisa mencapai tingkat yang sama atau lebih rendah dari mereka yang memiliki keterampilan, tetapi itu sendiri tidak ada gunanya.
Paling tidak, seseorang bisa mencapai tingkat rendah.
Itu batasan terbawah seseorang bisa menjadi prajurit.
Tetapi mereka pasti sudah menjadi tua saat itu dan seseorang yang lebih muda dari mereka pasti memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Jika Soma ingin melakukan hal itu, Camilla pasti akan mencoba menghentikannya tak peduli apa.
Bahkan jika Dia tidak dapat mempelajari keterampilan apapun.
Itu yang dipikirkan Camilla saat ini.
Bahkan  jika Dia berlatih sampai mencapai batasnya, itu hanya akan membuatnya menderita nyeri otot yang sangat menyakitkan di seluruh tubuhnya.
Mungkin Camilla harus memberitahu Soma bahwa hal itu mustahil dilakukan.
Tapi, Dia berpikir Tak peduli seberapa banyak yang Dia lakukan, Dia pasti akan berhenti.
Jadi, apa yang Soma telah lakukan?
Jika Dia tidak menghentikannya, Dia bertanya-nya seberapa jauh Soma akan maju.
Tingkat rendah, tingkat menengah …  atau mungkin …?
…..
Sebenarnya Soma tidak perlu menderita nyeri otot.
Karena bisa disembuhkan dengan sihir, jika perlu.
Tapi apa yang sedang terjadi pada tubuh Soma sangatlah serius.
Bukan hanya anak-anak, itu bahkan mustahil untuk orang dewasa.
Karena dokter yang bilang begitu, itu pasti benar.
Bagaimana Soma bisa menahannya.
Sebenarnya Camilla tidak mengenal Soma.
Meski Camilla juga tinggal di rumah ini, meski ada kesempatan bertemu, Dia tak pernah berbicara padanya.
Tapi, sejak Camilla mendengar tentang kejeniusan Soma dari Sofia, Dia tahu tentang Soma.
Sejujurnya, Camilla tidak terlalu percaya.
Mungkin Dia hanya disukai oleh orang tuanya, sehingga mereka membesar-besarkan tentangnya.
Pendapat Camilla, Soma hanyalah anak lelaki yang suka berbicara hal yang aneh.
Itu kesan yang dimiliki Camilla setelah melihat nya secara pribadi.
Dia berpikir, Soma terlalu menyedihkan.
Camilla adalah Guru pribadinya.
Selain itu Dia dipekerjakan oleh Keluarga Neumont.
Jika Soma ingin melakukan sesuatu, Dia memiliki hak untuk menentangnya.
Yah, mengingat kemungkinan terburuk yang akan terjadi, Dia seharusnya menghentikannya, tapi—
[… Aku rasa, Aku ingin melihatnya sampai akhir](Camilla)

Camilla merasa mungkin Dia akan menyesalinya. Oleh karena itu, Dia hanya bisa menghela nafas.
[Sebelumnya] - [Daftar Isi] - [Selanjutnya]
Load Comments
×Close

Notifications

Disqus Logo